..::: Welcome to official blog Kang Fu'ad :::..

Saturday, June 25, 2016

Tugas Ilmu Budaya Dasar Minggu ke V


Kebudayaan Barat

Budaya Barat (kadang-kadang disamakan dengan peradaban Barat atau peradaban Eropa), mengacu pada budaya yang berasal dari Eropa.Budaya barat merupakan budaya yang berasal dari Eropa, dimana budaya tersebut merupakan budaya yang bisa dibilang paling modern di dunia.  Disini saya akan membahas secara ringkas budaya barat, bagaimana budaya barat bisa berkembang pesat, dan dampak positif/negatifnya ketika budaya barat masuk ke Indonesia.Budaya barat digunakan sangat luas untuk merujuk pada warisan norma-norma sosial, nilai-nilai etika, adat-istiadat, agama, sistem politik, artefak khusus, serta teknologi.  Budaya barat memiliki konsep yang umumnya terkait dengan definisi klasik dari dunia barat. Budaya barat merupakan sebuah kumpulan politik, artisik, sains, sastra, serta filosofi yang memiliki ciri khas yang berbeda dari peradaban lain.  Salah satu ciri khas kebudayaan barat yaitu cara pembinaan kesadarannya dengan cara memahami ilmu pengetahuan dan filosofi yang kuat.  Wajar saja mereka (masyarakat dunia barat) selalu berfikir kritis dan teliti ketika mengerjakan pekerjaanya.  Tapi kebudayaan barat ini bukan berarti semuanya datang dari Eropa Barat, ada juga yang dari Eropa Timur dan Eropa Tengah.  Mereka juga merupakan penyumbang unsur-unsur asli dari kebudayaan barat.Istilah "budaya Barat" digunakan sangat luas untuk merujuk pada warisan norma-norma sosial, nilai-nilai etika, adat istiadat, keyakinan agama, sistem politik, artefak budaya khusus, serta teknologi. Secara spesifik, istilah budaya Barat dapat ditujukan terhadap:
Pengaruh budaya Klasik dan Renaisans Yunani-Romawi dalam hal seni, filsafat, sastra, dan tema hukum dan tradisi, dampak sosial budaya dari periode migrasi dan warisan budaya Keltik, Jermanik, Romanik, Slavik, dan kelompok etnis lainnya, serta dalam hal tradisi rasionalisme dalam berbagai bidang kehidupan yang dikembangkan oleh filosofi Helenistik, skolastisisme, humanisme, revolusi ilmiah dan pencerahan, dan termasuk pula pemikiran politik, argumen rasional umum yang mendukung kebebasan berpikir, hak asasi manusia, kesetaraan dan nilai-nilai demokrasi yang menentang irasionalitas dan teokrasi.
Pengaruh budaya Alkitab-Kristiani dalam hal pemikiran rohani, adat dan dalam tradisi etika atau moral, selama masa Pasca Klasik.
Pengaruh budaya Eropa Barat dalam hal seni, musik, cerita rakyat, etika dan tradisi lisan, dengan tema-tema yang dikembangkan lebih lanjut selama masa Romantisisme.

Konsep budaya Barat umumnya terkait dengan definisi klasik dari Dunia Barat. Dalam definisi ini, kebudayaan Barat adalah himpunan sastra, sains, politik, serta prinsip-prinsip artistik dan filosofi yang membedakannya dari peradaban lain. Sebagian besar rangkaian tradisi dan pengetahuan tersebut umumnya telah dikumpulkan dalam kanon Barat. Istilah ini juga telah dihubungkan dengan negara-negara yang sejarahnya amat dipengaruhi oleh imigrasi atau kolonisasi orang-orang Eropa, misalnya seperti negara-negara di benua Amerika dan Australasia, dan tidak terbatas hanya oleh imigran dari Eropa Barat. Eropa Tengah juga dianggap sebagai penyumbang unsur-unsur asli dari kebudayaan Barat.Beberapa kecenderungan yang dianggap mendefinisikan masyarakat Barat moderen, antara lain dengan adanya pluralisme politik, berbagai subkultur atau budaya tandingan penting (seperti gerakan-gerakan Zaman Baru), serta peningkatan sinkretisme budaya sebagai akibat dari globalisasi dan migrasi manusia.

Bagaimana Budaya Barat Bisa Berkembang Pesat.Kebudayaan barat adalah sebuah kebudayaan yang dipromosikan lewat globalisasi. Awalnya para ahli budaya barat dituntut untuk pandai dalam berceramah dan berdiskusi, hal itu dilakukan karena pada akhirnya akan banyak yang mengikuti ajarannya.  Selain itu, para ahli budaya barat sangat cerdas dan dianggap berpengaruh dimata manusia yang di ajak berdiskusi olehnya.  Karena itu budaya barat perkembangannya sangat pesat di dunia.Konsep budaya Barat umumnya terkait dengan definisi klasik dari Dunia Barat. Dalam definisi ini, kebudayaan Barat adalah himpunan sastra, sains, politik, serta prinsip-prinsip artistik dan filosofi yang membedakannya dari peradaban lain. Sebagian besar rangkaian tradisi dan pengetahuan tersebut umumnya telah dikumpulkan dalam kanon Barat. Istilah ini juga telah dihubungkan dengan negara-negara yang sejarahnya amat dipengaruhi oleh imigrasi atau kolonisasi orang-orang Eropa, misalnya seperti negara-negara di benua Amerika dan Australasia, dan tidak terbatas hanya oleh imigran dari Eropa Barat. Eropa Tengah juga dianggap sebagai penyumbang unsur-unsur asli dari kebudayaan Barat.



Beberapa kecenderungan yang dianggap mendefinisikan masyarakat Barat moderen, antara lain dengan adanya pluralisme politik, berbagai subkultur atau budaya tandingan penting (seperti gerakan-gerakan Zaman Baru), serta peningkatan sinkretisme budaya sebagai akibat dari globalisasi dan migrasi manusia.



Kebudayaan Barat tak bisa langsung diartikan kebudayaan yang datang dari barat. Kebudayaan barat yang di tulis sebagai western culture. Western culture diakui oleh negara belahan dunia manapun sebagai kultur yang berada di Eropa barat bukan Amerika, bukan Australia, dan bukan Negara Eropa Timur atau Selatan. Namun seiring perkembangan, terjadilah pembatas yang membatasi budaya barat dan timur. Mungkin karena perbedaan ras, Agama, persamaan kebudayaan di beberapa belahan negara, sehingga muncul istilah tersebut. Jadi, jika kita langsung melogika. Budaya barat bukanlah sebuah istilah sebuah arah mata angin yaitu budaya pada bagian barat kita melainkan sebuah istilah yang berawal dari kawasan eropa barat.


Kebudayaan Barat yang ditulis sebagai western culture adalah himpunan sastra, sains, politik, serta prinsip-prinsip artistic dan filosofi yang membedakannya dari peradaban lain. Sebagian besar rangkaian tradisi dan pengetahuan tersebut umumnya telah dikumpulkan dalam konon Barat. Istilah ini juga telah dihubungkan dengan negara-negara yang sejarahnya amat dipengaruhi oleh imigrasi atau kolonisasi orang-orang Eropa, misalnya seperti negara-negara di benuaAmerika dan Australia, dan tidak terbatas hanya oleh imigran dari Eropa Barat. Eropa Tengah juga dianggap sebagai penyumbang unsur-unsur asli dari kebudayaan Barat. 


Ada 3 ciri dominan kebudayan Barat yaitu (1) penghargaan terhadap martabat manusia. Hal ini bisa dilihat pada nilai-nilai seperti demokrasi, institusisosial, dan kesejahteraan ekonomi; (2) kebebasan. Di Barat anak-anak berbicara terbuka di depan orang dewasa, orang-orang berpakaian menurut selera masing-masing, mengemukakan pendapat secara bebas, dan tidak membedakan status sosial dan sebagainya; dan (3) penciptaan dan pemanfaatan teknologi seperti pesawat jet, satelit, televisi, telepon, listrik, computer dan sebagainya. Orang Barat menekankan logika dan ilmu serta cenderung aktif dan analitis. Pikiran masyarakat Barat cenderung menekankan dunia objektif daripada rasa, sehingga hasil pola pikirnya membuahkan sains dan teknologi. Filsafat Barat telah dipusatkan kepada dunia rasio. Orang Barat menekankan logika dan ilmu. orang Barat cenderung aktif dan analitis.


Oleh sebab itu, pengetahuan mempunyai dasar empiris yang kuat. Sikap aktif dan rasional di dunia Barat lebih unggul dibandingkan dengan pandangan hidup tradisional, baik filsafat maupun agama yang terkesan mengalami kemunduran. Cara berpikir dan hidup orang Barat lebih terpikat oleh kemajuan material, sehingga tidak cocok dengan cara berpikir untuk meninjau makna dunia dan makna hidup. Barat hidup dalam dunia teknis dan ilmiah, maka filsafat tradisional dan agama hanya muncul sebagai sistemik ide-ide abstrak tanpa ada hubungannya dengan kenyataan dan praktek hidup (Soelaeman, 1987: 50-51). Pengaruh tradisi dan agama terhadap hidup dan pikiran Barat berkurang karena mereka mengunggulkan cara berpikir analitis rasional. 


Maka, mereka menganggap nilai-nilai hidup dengan menggunakan kepekaan hati sebagai suatu yang subjektif dan tidak bermutu. Menurut Anh (dalam Soelaeman, 1987) ada tiga nilai penting mendasari semua nilai di Barat yaitu martabat manusia, kebebasan, dan teknologi. Marx (dalam Soelaeman, 1987) menjelaskan bahwa Barat menganggap manusia adalah ukuran bagi segalanya. Artinya, manusia memiliki kemampuan untuk menyempurnakan hidupnya dengan syarat bertitik tolak dari rasio, intelek, dan pengalaman. Sejarah pemikiran tersebut berasal dari Protogoras, Bapak Humanisme, yang kemudian berkembang pesat di Barat. Barat beranggapan bahwa manusia nilainya tidak terukur oleh apapun. 



Dengan demikian, manusia memerlukan respek, bantuan, dan hormat. Barat memandang manusia sebagai pusat segala sesuatu yang memiliki kemampuan rasional, kreatif, dan estetik, sehingga kebudayaan Barat menghasilkan beberapa nilai dasar seperti demokrasi, lembaga sosial, dan kesejahteraan ekonomi. Dalam tradisi humanistik, kebaikan dan kebenaran dipilih sendiri oleh manusia. Akibatnya, pemikiran ini semakin berkembang dan diperluas ke bidang estetika, moral, dan agama. Agama di kalangan Timur merupakan sumber nilai, di Barat dicampakkan. Barat berpendapat bahwa kebajikan agama tidak berbeda dengan kebajikan kodrati manusia. Barat ingin membangun agama baru yang selaras dengan ilmu pengetahuan. Di Barat kepuasan diperoleh melalui usaha-usaha atau perhatian terhadap benda, kenikmatan dan keselarasan dunia yang terkadang menimbulkan persaingan dan kekacauan di masyarakat (Soelaeman, 1987: 51-52).  Soelaeman (1987: 52-53) menjelaskan bahwa teknologi Barat membuat kagum dan iri bangsa Timur. Tidak sedikit bangsa Timur yang menjadi korban “penjajahan” teknologi Barat karena rasa kagum tersebut. Filsafat berdiri di kaki sendiri tidak tahan godaan terhadap kemajuan teknologi Barat, sehingga bangsa Timur tunduk kepada teknologi. Hasil teknologi Barat melebihi kebutuhan manusia, bahkan mengganggu kepentingan manusia karena terlalu cepat mengarah ke depan (future shock). Cepatnya teknologi Barat sulit diikuti imajnasi, sehingga banyak benda yang cepat tidak dipakai. Di Barat tidak sedikit manusia yang dikuasai oleh perubahan teknologi, sehingga menimbulkan dampak kehilangan arah, kepercayaan terhadap diri sendiri, nilai-nilai, dan iman. 



Selain itu, manusia yang dikuasai oleh teknologi dapat mengakibatkan kecemasan, tekanan, hidup acuh tak acuh, terganggu kesehatan mental. Akibatnya, teknologi yang tadinya meningkatkan nilai eksistensi manusia, sekaligus merendahkan martabat manusia. Ukuran dalam budaya teknologi sekarang adalah kultur orang, kuantitas (produksi yang melimpah), kultur buatan (artifisial), dan kontrol menyeluruh (kemahakuasaan sistem).  Anh (dalam Soelaeman, 1987) tradisi humanistik di Barat bebentuk penghargaan terhadap martabat manusia sebagai suatu yang otonom, merdeka, dan rasional, menunjang nilai-nilai demokrasi, lembaga sosial, dan kesejahteraan teknologi. Nilai-nilai lain seperti kebebasan, perekonomian, dan teknologi pun ikut berkembang. Kemajuan teknologi menghasilkan dinamisme, perencanaan, organisasi, manajemen, keberanian berusaha, penguasaan materi, sekaligus menggerogoti kehidupan sosial dan pribadi. Orang barat lebih condong menekankan dunia empiris, sehingga mereka maju dalam sains dan teknologi. Menurut konsep Barat, manusia dan alam adalah terpisah. Alam sebagai dunia luar harus diekploitasi oleh manusia. 



Hal ini sering tersurat dalam kara-kata: menaklukkan luar angkasa, alam, dan hutan rimba. Kata-kata tersebut dibuktikan dengan problema yang terjadi di Barat seperti polusi udara dan air. Singkatnya, Barat memiliki persepsi yang berbeda mengenai nilai pengetahuan, keinginan, watak, proses waktu, dan sikap terhadap alam.  

Tugas Ilmu Budaya Dasar Minggu ke IV


Kebudayaan Indonesia

Indonesia mempunyai banyak sekali kebudayaan, beranekaragam suku yang terpencar di negara kita ini mempunyai kebudayaan yang berbeda satu sama lain yang terwujud diantaranya seperti berikut :
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

Keanekaragaman budaya Indonesia dari Sabang sampai Merauke merupakan aset yang tidak ternilai harganya, sehingga harus tetap dipertahankan dan terus dilestarikan. Tetapi, sayangnya, sebagai anak bangsa masih banyak yang tidak mengetahui ragam budaya daerah lain di Indonesia, salah satunya budaya tato di Mentawai, Sumatra Barat, tindik sebagai tanda kedewasaan dan masih banyak kebudayaan lain yang belum ter ekdplorasi.
Bagi penyuka traveling ke berbagai daerah di Indonesia, khususnya yang rasa ingintahunya cukup tinggi terhadap beragam budaya, tidak ada salahnya mampir ke Mentawai untuk melihat dari dekat budaya tato yang sudah menjadi kebudayaan masyarakat setempat, selain menikmati sajian pesona alam dan lautnya.

Wujud kebudayaan daerah di Indonesia
Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Berikut ini beberapa kebudayaan Indonesia berdasarkan jenisnya:

Rumah adat

A. Aceh:
   1. Rumoh Aceh
   2. Rumah Krong Bade
B. Sumatera Utara:
   1. Rumah Balai Batak Toba
   2. Rumah Bolon
   3. Omo Sebua (Nias)
C. Sumatera Barat:
   1. Rumah Gadang
   2. Uma (Mentawai)
D. Riau:
   1. Selaso Jatuh Kembar
   2. Lontiok
E. Kepulauan Riau: Rumah Belah Bubung
F. Jambi:
   1. Rumah Panggung
   2. Rumah Betiang
G. Bangka Belitung: Rumah Rakit
H. Bengkulu: Rumah Bubungan Lima
I. Sumatera Selatan:
   1. Rumah Limas
   2. Rumah Ulu
J. Lampung: Nuwo Sesat
K. Jakarta: Rumah Kebaya (Rumah Bapang) dan Rumah Gudang
L. Jawa Barat dan Banten: Rumah Kesepuhan
M. Yogyakarta: Bangsal Kencono
N. Jawa:
   1. Joglo (Jawa Tengah dan Jawa Timur)
   2. Tanean Lanjhang (Madura)
O. Bali: Gapura Candi Bentar
P. Nusa Tenggara Barat: Rumah Dalam Loka Samawa (Lombok)
Q. Nusa Tenggara Timur:
   1. Lopo
   2. Sao Ata Mosa Lakitana
   3. Rumah Musalaki
R. Kalimantan Barat: Rumah Panjang
S. Kalimantan Selatan : Rumah Banjar
T. Kalimantan Tengah: Rumah Betang
U. Kalimantan Timur: Rumah Lamin
V. Kalimantan Utara: Rumah Baloy
W. Sulawesi Selatan:
   1. Bola Soba (Bugis Bone)
   2. Balla Lompoa (Makassar Gowa)
X. Sulawesi Barat: Tongkonan (Tana Toraja)
Y. Sulawesi Tenggara:
   1. Istana Buton
   2. Laikas
Z. Sulawesi Utara: Rumah Bolaang Mongondow
AA. Sulawesi Tengah: Souraja
AB. Gorontalo:
    1. Bandayo Po Boide
    2. Dulohupa
AC. Maluku: Balieu (dari bahasa Portugis)
AD. Maluku Utara: Sasadu
AE. Papua: Honai
AF. Papua Barat:
    1. Kambik (suku Moi)
    2. Rumsram (Biak)
    3. Jew (Asmat)
    4. Harit (Maybrat-Teminabuan)
    5. Kun (suku-suku sekitar DAS Mamberamo-Sarmi)

Upacara Adat

Upacara adat merupakan suatu bentuk tradisi yang bersifat turun-temurun yang dilaksanakan secara teratur dan tertib menurut adat kebiasaan masyarakat dalam bentuk suatu rangkaian aktivitas permohonan sebagai ungkapan rasa terima kasih. Selain itu, upacara adat merupakan perwujudan dari sistem kepercayaan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai universal, bernilai sakral, suci, religius, dilakukan secara turun-temurun serta menjadi kekayaan kebudayaan nasional.

Unsur-unsur dalam upacara adat meliputi: tempat upacara, waktu pelaksanaan, benda-benda/peralatan dan pelaku upacara yang meliputi pemimpin dan peserta upacara.

Jenis-jenis upacara adat di Indonesia antara lain: Upacara kelahiran, perkawinan, kematian, penguburan, pemujaan, pengukuhan kepala suku dan sebagainya.

Beberapa upacara adat tradisional yang dilaksanakan masyarakat antara lain:
A. Sumatera
   1. Peucicap di Aceh
   2. Peusijuek dapu di Aceh
   3. Peutron Aneuk di Aceh
   4. Tabuik di Sumatera Barat
   5. Balimau di Sumatera Barat
   6. Makan bajamba di Sumatera Barat
   7. Basuh lantai di Kepulauan Riau
   8. Mandi safar Melayu di Kepulauan Riau
   9. Ratif saman di Kepulauan Riau
   10. Tepuk tepung tawar di Kepulauan Riau
B. Jawa
   1. Wayang Kulit
   2. Seren taun di Jawa Barat
   3. Mitoni, tedak siti, ruwatan, kenduri, grebegan di Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur
   4. Dugderan oleh masyarakat Semarang
   5. Kasodo oleh masyarakat Tengger
C. Kalimantan
   1. Kalimantan Barat
      a. Gawai Dayak masyarakat Dayak
      b. Robo-robo masyarakat Mempawah
   2. Kalimantan Tengah
      a. Tiwah masyarakat Dayak Ngaju
   3. Kalimantan Selatan
      a. Baayun Mulud masyarakat Banjar
      b. Badudus masyarakat Banjar
      c. Bapapai masyarakat Banjar
      d. Aruh Baharin masyarakat Dayak
      e. Mappanretasi masyarakat Bugis Pagatan
      f. Macceratasi masyarakat Kotabaru Kalimantan Selatan
   4. Kalimantan Timur
      a. Erau di Kutai Kartanegara
D. Sulawesi
   1. Mapasilaga tedong suku Toraja
   2. Rambu solo suku Toraja
E. Nusa Tenggara
   1. Ngaben di Bali
   2. Nelu bulanin di Bali
   3. Pasola sumba di Pulau Sumba
F. Maluku
   1. Kololi kie di Maluku Utara
   2. Pukul sapu di Maluku
   3. Abdau di Maluku
   4. Buka sasi lompa di Maluku
G. Papua
   1. Barapen atau Bakar batu di Papua
   2. Sanepen di Biak

Tarian

Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri; Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.

Untuk keperluan penggolongan, seni tari di Indonesia dapat digolongkan ke dalam berbagai kategori. Dalam kategori sejarah, seni tari Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga era: era kesukuan prasejarah, era Hindu-Buddha, dan era Islam. Berdasarkan pelindung dan pendukungnya, dapat terbagi dalam dua kelompok, tari keraton (tari istana) yang didukung kaum bangsawan, dan tari rakyat yang tumbuh dari rakyat kebanyakan. Berdasarkan tradisinya, tarian Indonesia dibagi dalam dua kelompok; tari tradisional dan tari kontemporer.

Lagu
Lagu daerah atau musik daerah atau lagu kedaerahan, adalah lagu atau musik yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya. Pada umumnya pencipta lagu daerah ini tidak diketahui lagi alias noname.

Lagu kedaerahan mirip dengan lagu kebangsaan, namun statusnya hanya bersifat kedaerahan saja. Lagu kedaerahan biasanya memiliki lirik sesuai dengan bahasa daerahnya masing-masing seperti Manuk Dadali dari Jawa Barat dan Rasa Sayange dari Maluku.
Selain lagu daerah, Indonesia juga memiliki beberapa lagu nasional atau lagu patriotik yang dijadikan sebagai lagu penyemangat bagi para pejuang pada masa perang kemerdekaan.

Perbedaan antara lagu kebangsaan dengan lagu patriotik adalah bahwa lagu kebangsaan ditetapkan secara resmi menjadi simbol suatu bangsa. Selain itu, lagu kebangsaan biasanya merupakan satu-satunya lagu resmi suatu negara atau daerah yang menjadi ciri khasnya. Lagu Kebangsaan Indonesia adalah Indonesia Raya yang diciptakan oleh Wage Rudolf Soepratman.

Musik

Identitas musik Indonesia mulai terbentuk ketika budaya Zaman Perunggu bermigrasi ke Nusantara pada abad ketiga dan kedua Sebelum Masehi. Musik-musik suku tradisional Indonesia umumnya menggunakan instrumen perkusi, terutama gendang dan gong. Beberapa berkembang menjadi musik yang rumit dan berbeda-beda, seperti alat musik petik sasando dari Pulau Rote, angklung dari Jawa Barat, dan musik orkestra gamelan yang kompleks dari Jawa dan Bali

Musik di Indonesia sangat beragam dikarenakan oleh suku-suku di Indonesia yang bermacam-macam, sehingga boleh dikatakan seluruh 17.508 pulaunya memiliki budaya dan seninya sendiri. Indonesia memiliki ribuan jenis musik, kadang-kadang diikuti dengan tarian dan pentas. Musik tradisional yang paling banyak digemari adalah gamelan, angklung dan keroncong, sementara musik modern adalah pop dan dangdut.

Seni Gambar

A. Jawa: Wayang
B. Sumatera Utara: Tortor

Seni Patung
A. Jawa: Patung Buto
B. Bali: Garuda Wisnu Kencana
C. Papua: Asmat

Seni Suara
A. Jawa: Sinden
B. Sumatera Utara: Talibun
C. Gorontalo: Dikili
D. Kepulauan Riau: Ghazal, Kompang

Seni Sastra
Sastra Indonesia adalah sebuah istilah yang melingkupi berbagai macam karya sastra di Asia Tenggara. Istilah "Indonesia" sendiri mempunyai arti yang saling melengkapi terutama dalam cakupan geografi dan sejarah poltik di wilayah tersebut.

Sastra Indonesia sendiri dapat merujuk pada sastra yang dibuat di wilayah Kepulauan Indonesia. Sering juga secara luas dirujuk kepada sastra yang bahasa akarnya berdasarkan Bahasa Melayu (dimana bahasa Indonesia adalah satu turunannya). Dengan pengertian kedua maka sastra ini dapat juga diartikan sebagai sastra yang dibuat di wilayah Melayu (selain Indonesia, terdapat juga beberapa negara berbahasa Melayu seperti Malaysia dan Brunei), demikian pula bangsa Melayu yang tinggal di Singapura.

Makanan

Masakan Indonesia merupakan pencerminan beragam budaya dan tradisi berasal dari kepulauan Nusantara yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau dan memegang tempat penting dalam budaya nasional Indonesia secara umum dan hampir seluruh masakan Indonesia kaya dengan bumbu berasal dari rempah-rempah seperti kemiri, cabai, temu kunci, lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kelapa dan gula aren dengan diikuti penggunaan teknik-teknik memasak menurut bahan dan tradisi-adat yang terdapat pula pengaruh melalui perdagangan yang berasal seperti dari India, Tiongkok, Timur Tengah, dan Eropa.

Pada dasarnya tidak ada satu bentuk tunggal "masakan Indonesia", tetapi lebih kepada, keanekaragaman masakan regional yang dipengaruhi secara lokal oleh Kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing. Sebagai contoh, beras yang diolah menjadi nasi putih, ketupat atau lontong (beras yang dikukus) sebagai makanan pokok bagi mayoritas penduduk Indonesia namum untuk bagian timur lebih umum dipergunakan juga jagung, sagu, singkong, dan ubi jalar. Bentuk lanskap penyajiannya umumnya disajikan di sebagian besar makanan Indonesia berupa makanan pokok dengan lauk-pauk berupa daging, ikan atau sayur disisi piring.

Film
Era awal perfilman Indonesia ini diawali dengan berdirinya bioskop pertama di Indonesia pada 5 Desember 1900 di daerah Tanah Abang, Batavia dengan nama Gambar Idoep yang menayangkan berbagai film bisu.

Film pertama yang dibuat pertama kalinya di Indonesia adalah film bisu tahun 1926 yang berjudul Loetoeng Kasaroeng dan dibuat oleh sutradara Belanda G. Kruger dan L. Heuveldorp. Saat film ini dibuat dan dirilis, negara Indonesia belum ada dan masih merupakan Hindia Belanda, wilayah jajahan Kerajaan Belanda. Film ini dibuat dengan didukung oleh aktor lokal oleh Perusahaan Film Jawa NV di Bandung dan muncul pertama kalinya pada tanggal 31 Desember, 1926 di teater Elite and Majestic, Bandung.

Perfilman Indonesia sendiri memiliki sejarah yang panjang dan sempat menjadi raja di negara sendiri pada tahun 1980-an, ketika film Indonesia merajai bioskop-bioskop lokal. Film-film yang terkenal pada saat itu antara lain, Catatan si Boy, Blok M dan masih banyak film lain. Bintang-bintang muda yang terkenal pada saat itu antara lain Onky Alexander, Meriam Bellina, Lydia Kandou, Nike Ardilla, Paramitha Rusady, Desy Ratnasari.

Selain film-film komersil, juga ada banyak film film nonkomersil yang berhasil memenangkan penghargaan di mana-mana yang berjudul Pasir Berbisik yang menampilkan Dian Sastrowardoyo dengan Christine Hakim dan Didi Petet. Selain dari itu ada juga film yang dimainkan oleh Christine Hakim seperti Daun di Atas Bantal yang menceritakan tentang kehidupan anak jalanan. Tersebut juga film-film Garin Nugroho yang lainnya, seperti Aku Ingin Menciummu Sekali Saja, juga ada film Marsinah yang penuh kontroversi karena diangkat dari kisah nyata. Selain itu juga ada film film seperti Beth, Novel tanpa huruf R, Kwaliteit 2 yang turut serta meramaikan kembali kebangkitan film Indonesia. Festival Film Indonesia juga kembali diadakan pada tahun 2004 setelah vakum selama 12 tahun.

Pakaian Adat

A. Aceh
   1. Ulee Balang
B. Sumatera Utara:
   1. Ulos
   2. Suri-suri
   3. Gotong
   4. Gara Gara/Beka buluh
   5. Baru Oholu dan Õröba Si’öli (Nias)
C. Sumatera Barat (Minang):
   1. Anak Daro
   2. Marapule
   3. Minang Roki
   4. Pakaian Penghulu
   5. Pakaian Bundo Kanduang
 D. Riau/Jambi (Melayu):
   1. Baju Kurung, Sarung dan Songkok
   2. Kebaya Laboh
   3. Cekak Musang
   4. Teluk Belanga
 E. Sumatera Selatan:
   1. Songket
   2. Aesan Gede
F. Lampung:
   1. Tapis
   2. Kikat dan Ketupung
G. Jakarta
   1. Baju Koko dan Caping
   2. Kebaya Encim/Hwa Kun dan Kembang Goyang
H. Jawa:
   1. Batik
   2. Beskap dan Blangkon
   3. Kebaya
   4. Dodotan
   5. Baju Pesa'an (Madura)
   6. Kebaya Rancongan (Madura)
I. Bali:
   1. Kemben
   2. Kancrik
   3. Kain gringsing
J. Kalimantan Barat
   1. King Baba
   2. King Bibinge
   3. Burai King Burai
K. Kalimantan Selatan
   1. Sasirangan
   2. Laung
L. Kalimantan Timur
   1. Sarung Samarinda
M. Sulawesi Utara (Minahasa)
   1. Wuyang
   2. Pasalongan Rinegetan
   3. Baju Kurai
   4. Baju Banjang
   5. Baju Ikan Duyung
   6. Tonaas Wangko/Walian Wangko
N. Sulawesi Tengah (Toraja)
   1. Kondi Limanan
   2. Kalando Limanan
O. Sulawesi Selatan (Bugis/Makassar):
   1. Baju Bodo
   2. Jas Tutup
   3. Baju La'bu
P. Maluku
   1. Baju Cele
Q. Papua:
   1. Manawou
   2. Koteka/Holim, Yokal dan Sali (suku Dani)
   3. Pummi dan Tok (suku Asmat)
R. Papua Barat:
   1. Ewer
S. Kepulauan Riau (Melayu)
   1. Baju kurung keke
   2. Cekak musang
   3. Baju gunting Cina
   4. Kain cual Anambas
   5. Kebaya labuh
   6. Sunting Melayu
   7. Tanjak
   8. Teluk belanga
   9. Tudung manto
T. Bangka Belitung
   1. Kain Cual, Paksian dan Sungkon
U. Nusa Tenggara Timur:
   1. Tenun Ikat
   2. Pakaian Tais
   3. Beti / Taimuti

Contoh-contoh kebudayaan unik di Indonesia:

A. Kasada - Bromo
B. Karapan Sapi - Madura
C. Debus - Banten
D. Makepung - Bali
E. Tabuik - Pariaman
F. Dugderan - Semarang
G. Pasola - Sumba
H. Mapasilaga Tedong - Toraja
I. Kebo-keboan - Banyuwangi
J. Ritual Tiwah - Kalimantan Tengah

Pada zaman modern saat ini kebudayaan Indonesia perlahan menghilang dan tergeser oleh kebudayaan asin, pemuda dan pemudi saat ini lebih menyukai kebudayaan asing ketimbang kebudayaan Indonesia, misalnnya seperti lebih senang menyanyikan lagu barat dari pada menyanyikan lagu daerah, lebih banyak menyukai dance-dance atau tarian modern dari pada melestarikan tarian tradisional, dan lebih banyak lagi.

Hal ini terjadi dikarenakan dari ruang lingkup masyarakat yang kurang mengerti atau paham terhadap kebudayaan Indonesia itu sendiri dan mengikuti trend atau gaya masa kini. Banyak  masyarakat atau ruang lingkup bergaul akan mencemooh bila tidak mengikuti trend masa kini seharusnya penduduk atau masyarakat bekerja sama untuk melestarikan kebudayaan Indonesia dengan cara membuat sanggar tari tradisional, dengan mengajarkan tentang kebudayaan-kebudayaan yang ada di Indonesia dll.