..::: Welcome to official blog Kang Fu'ad :::..

Saturday, June 25, 2016

Tugas Ilmu Budaya Dasar Minggu ke V


Kebudayaan Barat

Budaya Barat (kadang-kadang disamakan dengan peradaban Barat atau peradaban Eropa), mengacu pada budaya yang berasal dari Eropa.Budaya barat merupakan budaya yang berasal dari Eropa, dimana budaya tersebut merupakan budaya yang bisa dibilang paling modern di dunia.  Disini saya akan membahas secara ringkas budaya barat, bagaimana budaya barat bisa berkembang pesat, dan dampak positif/negatifnya ketika budaya barat masuk ke Indonesia.Budaya barat digunakan sangat luas untuk merujuk pada warisan norma-norma sosial, nilai-nilai etika, adat-istiadat, agama, sistem politik, artefak khusus, serta teknologi.  Budaya barat memiliki konsep yang umumnya terkait dengan definisi klasik dari dunia barat. Budaya barat merupakan sebuah kumpulan politik, artisik, sains, sastra, serta filosofi yang memiliki ciri khas yang berbeda dari peradaban lain.  Salah satu ciri khas kebudayaan barat yaitu cara pembinaan kesadarannya dengan cara memahami ilmu pengetahuan dan filosofi yang kuat.  Wajar saja mereka (masyarakat dunia barat) selalu berfikir kritis dan teliti ketika mengerjakan pekerjaanya.  Tapi kebudayaan barat ini bukan berarti semuanya datang dari Eropa Barat, ada juga yang dari Eropa Timur dan Eropa Tengah.  Mereka juga merupakan penyumbang unsur-unsur asli dari kebudayaan barat.Istilah "budaya Barat" digunakan sangat luas untuk merujuk pada warisan norma-norma sosial, nilai-nilai etika, adat istiadat, keyakinan agama, sistem politik, artefak budaya khusus, serta teknologi. Secara spesifik, istilah budaya Barat dapat ditujukan terhadap:
Pengaruh budaya Klasik dan Renaisans Yunani-Romawi dalam hal seni, filsafat, sastra, dan tema hukum dan tradisi, dampak sosial budaya dari periode migrasi dan warisan budaya Keltik, Jermanik, Romanik, Slavik, dan kelompok etnis lainnya, serta dalam hal tradisi rasionalisme dalam berbagai bidang kehidupan yang dikembangkan oleh filosofi Helenistik, skolastisisme, humanisme, revolusi ilmiah dan pencerahan, dan termasuk pula pemikiran politik, argumen rasional umum yang mendukung kebebasan berpikir, hak asasi manusia, kesetaraan dan nilai-nilai demokrasi yang menentang irasionalitas dan teokrasi.
Pengaruh budaya Alkitab-Kristiani dalam hal pemikiran rohani, adat dan dalam tradisi etika atau moral, selama masa Pasca Klasik.
Pengaruh budaya Eropa Barat dalam hal seni, musik, cerita rakyat, etika dan tradisi lisan, dengan tema-tema yang dikembangkan lebih lanjut selama masa Romantisisme.

Konsep budaya Barat umumnya terkait dengan definisi klasik dari Dunia Barat. Dalam definisi ini, kebudayaan Barat adalah himpunan sastra, sains, politik, serta prinsip-prinsip artistik dan filosofi yang membedakannya dari peradaban lain. Sebagian besar rangkaian tradisi dan pengetahuan tersebut umumnya telah dikumpulkan dalam kanon Barat. Istilah ini juga telah dihubungkan dengan negara-negara yang sejarahnya amat dipengaruhi oleh imigrasi atau kolonisasi orang-orang Eropa, misalnya seperti negara-negara di benua Amerika dan Australasia, dan tidak terbatas hanya oleh imigran dari Eropa Barat. Eropa Tengah juga dianggap sebagai penyumbang unsur-unsur asli dari kebudayaan Barat.Beberapa kecenderungan yang dianggap mendefinisikan masyarakat Barat moderen, antara lain dengan adanya pluralisme politik, berbagai subkultur atau budaya tandingan penting (seperti gerakan-gerakan Zaman Baru), serta peningkatan sinkretisme budaya sebagai akibat dari globalisasi dan migrasi manusia.

Bagaimana Budaya Barat Bisa Berkembang Pesat.Kebudayaan barat adalah sebuah kebudayaan yang dipromosikan lewat globalisasi. Awalnya para ahli budaya barat dituntut untuk pandai dalam berceramah dan berdiskusi, hal itu dilakukan karena pada akhirnya akan banyak yang mengikuti ajarannya.  Selain itu, para ahli budaya barat sangat cerdas dan dianggap berpengaruh dimata manusia yang di ajak berdiskusi olehnya.  Karena itu budaya barat perkembangannya sangat pesat di dunia.Konsep budaya Barat umumnya terkait dengan definisi klasik dari Dunia Barat. Dalam definisi ini, kebudayaan Barat adalah himpunan sastra, sains, politik, serta prinsip-prinsip artistik dan filosofi yang membedakannya dari peradaban lain. Sebagian besar rangkaian tradisi dan pengetahuan tersebut umumnya telah dikumpulkan dalam kanon Barat. Istilah ini juga telah dihubungkan dengan negara-negara yang sejarahnya amat dipengaruhi oleh imigrasi atau kolonisasi orang-orang Eropa, misalnya seperti negara-negara di benua Amerika dan Australasia, dan tidak terbatas hanya oleh imigran dari Eropa Barat. Eropa Tengah juga dianggap sebagai penyumbang unsur-unsur asli dari kebudayaan Barat.



Beberapa kecenderungan yang dianggap mendefinisikan masyarakat Barat moderen, antara lain dengan adanya pluralisme politik, berbagai subkultur atau budaya tandingan penting (seperti gerakan-gerakan Zaman Baru), serta peningkatan sinkretisme budaya sebagai akibat dari globalisasi dan migrasi manusia.



Kebudayaan Barat tak bisa langsung diartikan kebudayaan yang datang dari barat. Kebudayaan barat yang di tulis sebagai western culture. Western culture diakui oleh negara belahan dunia manapun sebagai kultur yang berada di Eropa barat bukan Amerika, bukan Australia, dan bukan Negara Eropa Timur atau Selatan. Namun seiring perkembangan, terjadilah pembatas yang membatasi budaya barat dan timur. Mungkin karena perbedaan ras, Agama, persamaan kebudayaan di beberapa belahan negara, sehingga muncul istilah tersebut. Jadi, jika kita langsung melogika. Budaya barat bukanlah sebuah istilah sebuah arah mata angin yaitu budaya pada bagian barat kita melainkan sebuah istilah yang berawal dari kawasan eropa barat.


Kebudayaan Barat yang ditulis sebagai western culture adalah himpunan sastra, sains, politik, serta prinsip-prinsip artistic dan filosofi yang membedakannya dari peradaban lain. Sebagian besar rangkaian tradisi dan pengetahuan tersebut umumnya telah dikumpulkan dalam konon Barat. Istilah ini juga telah dihubungkan dengan negara-negara yang sejarahnya amat dipengaruhi oleh imigrasi atau kolonisasi orang-orang Eropa, misalnya seperti negara-negara di benuaAmerika dan Australia, dan tidak terbatas hanya oleh imigran dari Eropa Barat. Eropa Tengah juga dianggap sebagai penyumbang unsur-unsur asli dari kebudayaan Barat. 


Ada 3 ciri dominan kebudayan Barat yaitu (1) penghargaan terhadap martabat manusia. Hal ini bisa dilihat pada nilai-nilai seperti demokrasi, institusisosial, dan kesejahteraan ekonomi; (2) kebebasan. Di Barat anak-anak berbicara terbuka di depan orang dewasa, orang-orang berpakaian menurut selera masing-masing, mengemukakan pendapat secara bebas, dan tidak membedakan status sosial dan sebagainya; dan (3) penciptaan dan pemanfaatan teknologi seperti pesawat jet, satelit, televisi, telepon, listrik, computer dan sebagainya. Orang Barat menekankan logika dan ilmu serta cenderung aktif dan analitis. Pikiran masyarakat Barat cenderung menekankan dunia objektif daripada rasa, sehingga hasil pola pikirnya membuahkan sains dan teknologi. Filsafat Barat telah dipusatkan kepada dunia rasio. Orang Barat menekankan logika dan ilmu. orang Barat cenderung aktif dan analitis.


Oleh sebab itu, pengetahuan mempunyai dasar empiris yang kuat. Sikap aktif dan rasional di dunia Barat lebih unggul dibandingkan dengan pandangan hidup tradisional, baik filsafat maupun agama yang terkesan mengalami kemunduran. Cara berpikir dan hidup orang Barat lebih terpikat oleh kemajuan material, sehingga tidak cocok dengan cara berpikir untuk meninjau makna dunia dan makna hidup. Barat hidup dalam dunia teknis dan ilmiah, maka filsafat tradisional dan agama hanya muncul sebagai sistemik ide-ide abstrak tanpa ada hubungannya dengan kenyataan dan praktek hidup (Soelaeman, 1987: 50-51). Pengaruh tradisi dan agama terhadap hidup dan pikiran Barat berkurang karena mereka mengunggulkan cara berpikir analitis rasional. 


Maka, mereka menganggap nilai-nilai hidup dengan menggunakan kepekaan hati sebagai suatu yang subjektif dan tidak bermutu. Menurut Anh (dalam Soelaeman, 1987) ada tiga nilai penting mendasari semua nilai di Barat yaitu martabat manusia, kebebasan, dan teknologi. Marx (dalam Soelaeman, 1987) menjelaskan bahwa Barat menganggap manusia adalah ukuran bagi segalanya. Artinya, manusia memiliki kemampuan untuk menyempurnakan hidupnya dengan syarat bertitik tolak dari rasio, intelek, dan pengalaman. Sejarah pemikiran tersebut berasal dari Protogoras, Bapak Humanisme, yang kemudian berkembang pesat di Barat. Barat beranggapan bahwa manusia nilainya tidak terukur oleh apapun. 



Dengan demikian, manusia memerlukan respek, bantuan, dan hormat. Barat memandang manusia sebagai pusat segala sesuatu yang memiliki kemampuan rasional, kreatif, dan estetik, sehingga kebudayaan Barat menghasilkan beberapa nilai dasar seperti demokrasi, lembaga sosial, dan kesejahteraan ekonomi. Dalam tradisi humanistik, kebaikan dan kebenaran dipilih sendiri oleh manusia. Akibatnya, pemikiran ini semakin berkembang dan diperluas ke bidang estetika, moral, dan agama. Agama di kalangan Timur merupakan sumber nilai, di Barat dicampakkan. Barat berpendapat bahwa kebajikan agama tidak berbeda dengan kebajikan kodrati manusia. Barat ingin membangun agama baru yang selaras dengan ilmu pengetahuan. Di Barat kepuasan diperoleh melalui usaha-usaha atau perhatian terhadap benda, kenikmatan dan keselarasan dunia yang terkadang menimbulkan persaingan dan kekacauan di masyarakat (Soelaeman, 1987: 51-52).  Soelaeman (1987: 52-53) menjelaskan bahwa teknologi Barat membuat kagum dan iri bangsa Timur. Tidak sedikit bangsa Timur yang menjadi korban “penjajahan” teknologi Barat karena rasa kagum tersebut. Filsafat berdiri di kaki sendiri tidak tahan godaan terhadap kemajuan teknologi Barat, sehingga bangsa Timur tunduk kepada teknologi. Hasil teknologi Barat melebihi kebutuhan manusia, bahkan mengganggu kepentingan manusia karena terlalu cepat mengarah ke depan (future shock). Cepatnya teknologi Barat sulit diikuti imajnasi, sehingga banyak benda yang cepat tidak dipakai. Di Barat tidak sedikit manusia yang dikuasai oleh perubahan teknologi, sehingga menimbulkan dampak kehilangan arah, kepercayaan terhadap diri sendiri, nilai-nilai, dan iman. 



Selain itu, manusia yang dikuasai oleh teknologi dapat mengakibatkan kecemasan, tekanan, hidup acuh tak acuh, terganggu kesehatan mental. Akibatnya, teknologi yang tadinya meningkatkan nilai eksistensi manusia, sekaligus merendahkan martabat manusia. Ukuran dalam budaya teknologi sekarang adalah kultur orang, kuantitas (produksi yang melimpah), kultur buatan (artifisial), dan kontrol menyeluruh (kemahakuasaan sistem).  Anh (dalam Soelaeman, 1987) tradisi humanistik di Barat bebentuk penghargaan terhadap martabat manusia sebagai suatu yang otonom, merdeka, dan rasional, menunjang nilai-nilai demokrasi, lembaga sosial, dan kesejahteraan teknologi. Nilai-nilai lain seperti kebebasan, perekonomian, dan teknologi pun ikut berkembang. Kemajuan teknologi menghasilkan dinamisme, perencanaan, organisasi, manajemen, keberanian berusaha, penguasaan materi, sekaligus menggerogoti kehidupan sosial dan pribadi. Orang barat lebih condong menekankan dunia empiris, sehingga mereka maju dalam sains dan teknologi. Menurut konsep Barat, manusia dan alam adalah terpisah. Alam sebagai dunia luar harus diekploitasi oleh manusia. 



Hal ini sering tersurat dalam kara-kata: menaklukkan luar angkasa, alam, dan hutan rimba. Kata-kata tersebut dibuktikan dengan problema yang terjadi di Barat seperti polusi udara dan air. Singkatnya, Barat memiliki persepsi yang berbeda mengenai nilai pengetahuan, keinginan, watak, proses waktu, dan sikap terhadap alam.  

Tugas Ilmu Budaya Dasar Minggu ke IV


Kebudayaan Indonesia

Indonesia mempunyai banyak sekali kebudayaan, beranekaragam suku yang terpencar di negara kita ini mempunyai kebudayaan yang berbeda satu sama lain yang terwujud diantaranya seperti berikut :
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

Keanekaragaman budaya Indonesia dari Sabang sampai Merauke merupakan aset yang tidak ternilai harganya, sehingga harus tetap dipertahankan dan terus dilestarikan. Tetapi, sayangnya, sebagai anak bangsa masih banyak yang tidak mengetahui ragam budaya daerah lain di Indonesia, salah satunya budaya tato di Mentawai, Sumatra Barat, tindik sebagai tanda kedewasaan dan masih banyak kebudayaan lain yang belum ter ekdplorasi.
Bagi penyuka traveling ke berbagai daerah di Indonesia, khususnya yang rasa ingintahunya cukup tinggi terhadap beragam budaya, tidak ada salahnya mampir ke Mentawai untuk melihat dari dekat budaya tato yang sudah menjadi kebudayaan masyarakat setempat, selain menikmati sajian pesona alam dan lautnya.

Wujud kebudayaan daerah di Indonesia
Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Berikut ini beberapa kebudayaan Indonesia berdasarkan jenisnya:

Rumah adat

A. Aceh:
   1. Rumoh Aceh
   2. Rumah Krong Bade
B. Sumatera Utara:
   1. Rumah Balai Batak Toba
   2. Rumah Bolon
   3. Omo Sebua (Nias)
C. Sumatera Barat:
   1. Rumah Gadang
   2. Uma (Mentawai)
D. Riau:
   1. Selaso Jatuh Kembar
   2. Lontiok
E. Kepulauan Riau: Rumah Belah Bubung
F. Jambi:
   1. Rumah Panggung
   2. Rumah Betiang
G. Bangka Belitung: Rumah Rakit
H. Bengkulu: Rumah Bubungan Lima
I. Sumatera Selatan:
   1. Rumah Limas
   2. Rumah Ulu
J. Lampung: Nuwo Sesat
K. Jakarta: Rumah Kebaya (Rumah Bapang) dan Rumah Gudang
L. Jawa Barat dan Banten: Rumah Kesepuhan
M. Yogyakarta: Bangsal Kencono
N. Jawa:
   1. Joglo (Jawa Tengah dan Jawa Timur)
   2. Tanean Lanjhang (Madura)
O. Bali: Gapura Candi Bentar
P. Nusa Tenggara Barat: Rumah Dalam Loka Samawa (Lombok)
Q. Nusa Tenggara Timur:
   1. Lopo
   2. Sao Ata Mosa Lakitana
   3. Rumah Musalaki
R. Kalimantan Barat: Rumah Panjang
S. Kalimantan Selatan : Rumah Banjar
T. Kalimantan Tengah: Rumah Betang
U. Kalimantan Timur: Rumah Lamin
V. Kalimantan Utara: Rumah Baloy
W. Sulawesi Selatan:
   1. Bola Soba (Bugis Bone)
   2. Balla Lompoa (Makassar Gowa)
X. Sulawesi Barat: Tongkonan (Tana Toraja)
Y. Sulawesi Tenggara:
   1. Istana Buton
   2. Laikas
Z. Sulawesi Utara: Rumah Bolaang Mongondow
AA. Sulawesi Tengah: Souraja
AB. Gorontalo:
    1. Bandayo Po Boide
    2. Dulohupa
AC. Maluku: Balieu (dari bahasa Portugis)
AD. Maluku Utara: Sasadu
AE. Papua: Honai
AF. Papua Barat:
    1. Kambik (suku Moi)
    2. Rumsram (Biak)
    3. Jew (Asmat)
    4. Harit (Maybrat-Teminabuan)
    5. Kun (suku-suku sekitar DAS Mamberamo-Sarmi)

Upacara Adat

Upacara adat merupakan suatu bentuk tradisi yang bersifat turun-temurun yang dilaksanakan secara teratur dan tertib menurut adat kebiasaan masyarakat dalam bentuk suatu rangkaian aktivitas permohonan sebagai ungkapan rasa terima kasih. Selain itu, upacara adat merupakan perwujudan dari sistem kepercayaan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai universal, bernilai sakral, suci, religius, dilakukan secara turun-temurun serta menjadi kekayaan kebudayaan nasional.

Unsur-unsur dalam upacara adat meliputi: tempat upacara, waktu pelaksanaan, benda-benda/peralatan dan pelaku upacara yang meliputi pemimpin dan peserta upacara.

Jenis-jenis upacara adat di Indonesia antara lain: Upacara kelahiran, perkawinan, kematian, penguburan, pemujaan, pengukuhan kepala suku dan sebagainya.

Beberapa upacara adat tradisional yang dilaksanakan masyarakat antara lain:
A. Sumatera
   1. Peucicap di Aceh
   2. Peusijuek dapu di Aceh
   3. Peutron Aneuk di Aceh
   4. Tabuik di Sumatera Barat
   5. Balimau di Sumatera Barat
   6. Makan bajamba di Sumatera Barat
   7. Basuh lantai di Kepulauan Riau
   8. Mandi safar Melayu di Kepulauan Riau
   9. Ratif saman di Kepulauan Riau
   10. Tepuk tepung tawar di Kepulauan Riau
B. Jawa
   1. Wayang Kulit
   2. Seren taun di Jawa Barat
   3. Mitoni, tedak siti, ruwatan, kenduri, grebegan di Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur
   4. Dugderan oleh masyarakat Semarang
   5. Kasodo oleh masyarakat Tengger
C. Kalimantan
   1. Kalimantan Barat
      a. Gawai Dayak masyarakat Dayak
      b. Robo-robo masyarakat Mempawah
   2. Kalimantan Tengah
      a. Tiwah masyarakat Dayak Ngaju
   3. Kalimantan Selatan
      a. Baayun Mulud masyarakat Banjar
      b. Badudus masyarakat Banjar
      c. Bapapai masyarakat Banjar
      d. Aruh Baharin masyarakat Dayak
      e. Mappanretasi masyarakat Bugis Pagatan
      f. Macceratasi masyarakat Kotabaru Kalimantan Selatan
   4. Kalimantan Timur
      a. Erau di Kutai Kartanegara
D. Sulawesi
   1. Mapasilaga tedong suku Toraja
   2. Rambu solo suku Toraja
E. Nusa Tenggara
   1. Ngaben di Bali
   2. Nelu bulanin di Bali
   3. Pasola sumba di Pulau Sumba
F. Maluku
   1. Kololi kie di Maluku Utara
   2. Pukul sapu di Maluku
   3. Abdau di Maluku
   4. Buka sasi lompa di Maluku
G. Papua
   1. Barapen atau Bakar batu di Papua
   2. Sanepen di Biak

Tarian

Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri; Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.

Untuk keperluan penggolongan, seni tari di Indonesia dapat digolongkan ke dalam berbagai kategori. Dalam kategori sejarah, seni tari Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga era: era kesukuan prasejarah, era Hindu-Buddha, dan era Islam. Berdasarkan pelindung dan pendukungnya, dapat terbagi dalam dua kelompok, tari keraton (tari istana) yang didukung kaum bangsawan, dan tari rakyat yang tumbuh dari rakyat kebanyakan. Berdasarkan tradisinya, tarian Indonesia dibagi dalam dua kelompok; tari tradisional dan tari kontemporer.

Lagu
Lagu daerah atau musik daerah atau lagu kedaerahan, adalah lagu atau musik yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya. Pada umumnya pencipta lagu daerah ini tidak diketahui lagi alias noname.

Lagu kedaerahan mirip dengan lagu kebangsaan, namun statusnya hanya bersifat kedaerahan saja. Lagu kedaerahan biasanya memiliki lirik sesuai dengan bahasa daerahnya masing-masing seperti Manuk Dadali dari Jawa Barat dan Rasa Sayange dari Maluku.
Selain lagu daerah, Indonesia juga memiliki beberapa lagu nasional atau lagu patriotik yang dijadikan sebagai lagu penyemangat bagi para pejuang pada masa perang kemerdekaan.

Perbedaan antara lagu kebangsaan dengan lagu patriotik adalah bahwa lagu kebangsaan ditetapkan secara resmi menjadi simbol suatu bangsa. Selain itu, lagu kebangsaan biasanya merupakan satu-satunya lagu resmi suatu negara atau daerah yang menjadi ciri khasnya. Lagu Kebangsaan Indonesia adalah Indonesia Raya yang diciptakan oleh Wage Rudolf Soepratman.

Musik

Identitas musik Indonesia mulai terbentuk ketika budaya Zaman Perunggu bermigrasi ke Nusantara pada abad ketiga dan kedua Sebelum Masehi. Musik-musik suku tradisional Indonesia umumnya menggunakan instrumen perkusi, terutama gendang dan gong. Beberapa berkembang menjadi musik yang rumit dan berbeda-beda, seperti alat musik petik sasando dari Pulau Rote, angklung dari Jawa Barat, dan musik orkestra gamelan yang kompleks dari Jawa dan Bali

Musik di Indonesia sangat beragam dikarenakan oleh suku-suku di Indonesia yang bermacam-macam, sehingga boleh dikatakan seluruh 17.508 pulaunya memiliki budaya dan seninya sendiri. Indonesia memiliki ribuan jenis musik, kadang-kadang diikuti dengan tarian dan pentas. Musik tradisional yang paling banyak digemari adalah gamelan, angklung dan keroncong, sementara musik modern adalah pop dan dangdut.

Seni Gambar

A. Jawa: Wayang
B. Sumatera Utara: Tortor

Seni Patung
A. Jawa: Patung Buto
B. Bali: Garuda Wisnu Kencana
C. Papua: Asmat

Seni Suara
A. Jawa: Sinden
B. Sumatera Utara: Talibun
C. Gorontalo: Dikili
D. Kepulauan Riau: Ghazal, Kompang

Seni Sastra
Sastra Indonesia adalah sebuah istilah yang melingkupi berbagai macam karya sastra di Asia Tenggara. Istilah "Indonesia" sendiri mempunyai arti yang saling melengkapi terutama dalam cakupan geografi dan sejarah poltik di wilayah tersebut.

Sastra Indonesia sendiri dapat merujuk pada sastra yang dibuat di wilayah Kepulauan Indonesia. Sering juga secara luas dirujuk kepada sastra yang bahasa akarnya berdasarkan Bahasa Melayu (dimana bahasa Indonesia adalah satu turunannya). Dengan pengertian kedua maka sastra ini dapat juga diartikan sebagai sastra yang dibuat di wilayah Melayu (selain Indonesia, terdapat juga beberapa negara berbahasa Melayu seperti Malaysia dan Brunei), demikian pula bangsa Melayu yang tinggal di Singapura.

Makanan

Masakan Indonesia merupakan pencerminan beragam budaya dan tradisi berasal dari kepulauan Nusantara yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau dan memegang tempat penting dalam budaya nasional Indonesia secara umum dan hampir seluruh masakan Indonesia kaya dengan bumbu berasal dari rempah-rempah seperti kemiri, cabai, temu kunci, lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kelapa dan gula aren dengan diikuti penggunaan teknik-teknik memasak menurut bahan dan tradisi-adat yang terdapat pula pengaruh melalui perdagangan yang berasal seperti dari India, Tiongkok, Timur Tengah, dan Eropa.

Pada dasarnya tidak ada satu bentuk tunggal "masakan Indonesia", tetapi lebih kepada, keanekaragaman masakan regional yang dipengaruhi secara lokal oleh Kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing. Sebagai contoh, beras yang diolah menjadi nasi putih, ketupat atau lontong (beras yang dikukus) sebagai makanan pokok bagi mayoritas penduduk Indonesia namum untuk bagian timur lebih umum dipergunakan juga jagung, sagu, singkong, dan ubi jalar. Bentuk lanskap penyajiannya umumnya disajikan di sebagian besar makanan Indonesia berupa makanan pokok dengan lauk-pauk berupa daging, ikan atau sayur disisi piring.

Film
Era awal perfilman Indonesia ini diawali dengan berdirinya bioskop pertama di Indonesia pada 5 Desember 1900 di daerah Tanah Abang, Batavia dengan nama Gambar Idoep yang menayangkan berbagai film bisu.

Film pertama yang dibuat pertama kalinya di Indonesia adalah film bisu tahun 1926 yang berjudul Loetoeng Kasaroeng dan dibuat oleh sutradara Belanda G. Kruger dan L. Heuveldorp. Saat film ini dibuat dan dirilis, negara Indonesia belum ada dan masih merupakan Hindia Belanda, wilayah jajahan Kerajaan Belanda. Film ini dibuat dengan didukung oleh aktor lokal oleh Perusahaan Film Jawa NV di Bandung dan muncul pertama kalinya pada tanggal 31 Desember, 1926 di teater Elite and Majestic, Bandung.

Perfilman Indonesia sendiri memiliki sejarah yang panjang dan sempat menjadi raja di negara sendiri pada tahun 1980-an, ketika film Indonesia merajai bioskop-bioskop lokal. Film-film yang terkenal pada saat itu antara lain, Catatan si Boy, Blok M dan masih banyak film lain. Bintang-bintang muda yang terkenal pada saat itu antara lain Onky Alexander, Meriam Bellina, Lydia Kandou, Nike Ardilla, Paramitha Rusady, Desy Ratnasari.

Selain film-film komersil, juga ada banyak film film nonkomersil yang berhasil memenangkan penghargaan di mana-mana yang berjudul Pasir Berbisik yang menampilkan Dian Sastrowardoyo dengan Christine Hakim dan Didi Petet. Selain dari itu ada juga film yang dimainkan oleh Christine Hakim seperti Daun di Atas Bantal yang menceritakan tentang kehidupan anak jalanan. Tersebut juga film-film Garin Nugroho yang lainnya, seperti Aku Ingin Menciummu Sekali Saja, juga ada film Marsinah yang penuh kontroversi karena diangkat dari kisah nyata. Selain itu juga ada film film seperti Beth, Novel tanpa huruf R, Kwaliteit 2 yang turut serta meramaikan kembali kebangkitan film Indonesia. Festival Film Indonesia juga kembali diadakan pada tahun 2004 setelah vakum selama 12 tahun.

Pakaian Adat

A. Aceh
   1. Ulee Balang
B. Sumatera Utara:
   1. Ulos
   2. Suri-suri
   3. Gotong
   4. Gara Gara/Beka buluh
   5. Baru Oholu dan Õröba Si’öli (Nias)
C. Sumatera Barat (Minang):
   1. Anak Daro
   2. Marapule
   3. Minang Roki
   4. Pakaian Penghulu
   5. Pakaian Bundo Kanduang
 D. Riau/Jambi (Melayu):
   1. Baju Kurung, Sarung dan Songkok
   2. Kebaya Laboh
   3. Cekak Musang
   4. Teluk Belanga
 E. Sumatera Selatan:
   1. Songket
   2. Aesan Gede
F. Lampung:
   1. Tapis
   2. Kikat dan Ketupung
G. Jakarta
   1. Baju Koko dan Caping
   2. Kebaya Encim/Hwa Kun dan Kembang Goyang
H. Jawa:
   1. Batik
   2. Beskap dan Blangkon
   3. Kebaya
   4. Dodotan
   5. Baju Pesa'an (Madura)
   6. Kebaya Rancongan (Madura)
I. Bali:
   1. Kemben
   2. Kancrik
   3. Kain gringsing
J. Kalimantan Barat
   1. King Baba
   2. King Bibinge
   3. Burai King Burai
K. Kalimantan Selatan
   1. Sasirangan
   2. Laung
L. Kalimantan Timur
   1. Sarung Samarinda
M. Sulawesi Utara (Minahasa)
   1. Wuyang
   2. Pasalongan Rinegetan
   3. Baju Kurai
   4. Baju Banjang
   5. Baju Ikan Duyung
   6. Tonaas Wangko/Walian Wangko
N. Sulawesi Tengah (Toraja)
   1. Kondi Limanan
   2. Kalando Limanan
O. Sulawesi Selatan (Bugis/Makassar):
   1. Baju Bodo
   2. Jas Tutup
   3. Baju La'bu
P. Maluku
   1. Baju Cele
Q. Papua:
   1. Manawou
   2. Koteka/Holim, Yokal dan Sali (suku Dani)
   3. Pummi dan Tok (suku Asmat)
R. Papua Barat:
   1. Ewer
S. Kepulauan Riau (Melayu)
   1. Baju kurung keke
   2. Cekak musang
   3. Baju gunting Cina
   4. Kain cual Anambas
   5. Kebaya labuh
   6. Sunting Melayu
   7. Tanjak
   8. Teluk belanga
   9. Tudung manto
T. Bangka Belitung
   1. Kain Cual, Paksian dan Sungkon
U. Nusa Tenggara Timur:
   1. Tenun Ikat
   2. Pakaian Tais
   3. Beti / Taimuti

Contoh-contoh kebudayaan unik di Indonesia:

A. Kasada - Bromo
B. Karapan Sapi - Madura
C. Debus - Banten
D. Makepung - Bali
E. Tabuik - Pariaman
F. Dugderan - Semarang
G. Pasola - Sumba
H. Mapasilaga Tedong - Toraja
I. Kebo-keboan - Banyuwangi
J. Ritual Tiwah - Kalimantan Tengah

Pada zaman modern saat ini kebudayaan Indonesia perlahan menghilang dan tergeser oleh kebudayaan asin, pemuda dan pemudi saat ini lebih menyukai kebudayaan asing ketimbang kebudayaan Indonesia, misalnnya seperti lebih senang menyanyikan lagu barat dari pada menyanyikan lagu daerah, lebih banyak menyukai dance-dance atau tarian modern dari pada melestarikan tarian tradisional, dan lebih banyak lagi.

Hal ini terjadi dikarenakan dari ruang lingkup masyarakat yang kurang mengerti atau paham terhadap kebudayaan Indonesia itu sendiri dan mengikuti trend atau gaya masa kini. Banyak  masyarakat atau ruang lingkup bergaul akan mencemooh bila tidak mengikuti trend masa kini seharusnya penduduk atau masyarakat bekerja sama untuk melestarikan kebudayaan Indonesia dengan cara membuat sanggar tari tradisional, dengan mengajarkan tentang kebudayaan-kebudayaan yang ada di Indonesia dll.

Tuesday, May 3, 2016

Tugas Ilmu Budaya Dasar Minggu ke III



KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN


PENDAHULUAN
Dengan rahmat dan berkat Allah SWT saya di beri kemudahan dan kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas IBD (Ilmu Budaya Dasar) minggu ke III (Tiga) ini tanpa ada halangan apapun,
taklupa rasa terimakasih saya curhakan kepada Dosen pembimbing dan kawan kawan ku segingga mempermudahkan proses pembuatan tugas pada minggu ketiga kali ini.


MATERI
Ilmu Budaya Dasar secara sederhana adalah pengetahuan yang diharapkan mampu memberikan pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan . Suatu karya dapat saja mengungkapkan lebih dari satu masalah, sehingga ilmu budaya dasar bukan ilmu sastra, ilmu filsafat ataupun ilmu tari yang terdapat dalam pengetahuan budaya, tetapi ilmu budaya dasar menggunakan karya yang terdapat dalam pengetahuan budaya untuk .
Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep.
 
  Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan
1. Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
2. Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran
3. Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4. Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat,

budaya daerah dan budaya nasional
   Ilmu Budaya Dasar Merupakan Pengetahuan Tentang Perilaku Dasar-Dasar Dari Manusia. Unsur-unsur kebudayaan :
1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi
         
Karya sastra adalah penjabaran abstraksi,namun filsafat yang menggunakan bahasa juga disebut abstrasi. Maka abstrak adalah cinta kasih,kebahagian,kebebasan dan lainnya yang digarap oleh filsafat. Dalam kesusastraan IBD dapat dihubungkan …
meliputi: Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian dll. Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan seperti tersebut diatas maka Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan. Konsep-konsep social dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan utntuk mempelajari masala-masalah social yang dibahas dalam ilmu pengetahuan sosial, contohnya: Keanekaragaman dan konsep kesatuan sosial bertolak .
Tanpa ada maksud menciptakan dikotomi dalam kesusastraan, ada perbedaan antara literatur biasa dengan sastra. Sastra memiliki sense of love yang lebih representatif. Sebagai contoh, literatur ekonomi dapat saja mencatat angka-angka … Ada benang merah yang menyatukan konsep kebudayaan kita. Tidak heran apabila para pendiri bangsa mampu melebur diri dalam Bhineka Tunggal Ika. Kearifan budaya lokal masih kuat.

Pendekatan Pada Bidang Kesusastraan
Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya.
Sastra dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya.
Ilmu budaya dasar yang nama sebenarnya adalah Basic Humanities, yaitu berasal dari bahasa Inggris yakni the humanities. Istilah ini berasal pula dari bahasa latin Humanus yang artinya manusiawi, berbudaya dan halus.
Seni sangat berkaitan erat dengan masalah kemanusiaan. Karena seni adalah ekspresi yang bersifat tidak normatif, menjadikan seni lebih mudah berkomunikasi. Oleh sebab itu nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya. Sebab masalah kemanusiaan merupakan masalah yang sangat penting, yang perlu diperhatikan pula oleh mahasiswa.
Tujuan utama mata kuliah ini adalah supaya mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.

Nilai-nilai Kemanusiaan Dalam Prosa Fiksi
Sebagai bagian dari seni, yang lebih menekankan pada cerita. Mau tidak mau karya sastra ini langsung atau tidak langsung membawa moral, pesan atau cerita. Dengan kata lain dalam Prosa Fiksi mengandungg beberapa nilai yakni:
1.       Memberikan kesenangan
2.       Memberikan informasi
3.       Memberikan warisan cultural
4.       Memberikan keseimbangan wawasan

Ilmu Budaya Dasar Yang Berhubungan dengan Puisi
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa puisi merupakan bagian dari seni sastra, sedangkan sastra merupakan bagian dari kesenian, dan kesenian adalah unsure dari kebudayaan. Sehingga Puisi dapat diartikan ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahsa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
·         Figura bahasa
·         Kata-kata yang ambiguitas
·         Kata-kata yang berjiwa
·         Kata-kata yang konotatif
·         Pengulangan

Adapun tujuan penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
1. Makna hubungan puisi dengan pengalaman hidup
Penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Yang artinya manusia senantiasa ingin selalu memiliki salah ssatu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpalan pengalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadaran yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri dan tentang masyarakat.
2. Puisi dengan kesadaran individual
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk berfikir menurut hati nurani, baik untuk orang lain maupun diri sendiri.
3. Puisi dengan keinsafan social
Dalam puisi syarat dengan masalah sosial, yang terlibat dalam issue dan problem sosial. Yaitu bisa berupa :
-  Penderitaan
-  Perjuangan
-  Konflik
-  Pemberontakan terhadap hukum Tuhan
Puisi-puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih.

Contohnya dalam puisi Rendra dengan judul “Episode” misalnya, melukiskan betapa kemesraan cinta begitu merasuk kedalam jiwa dua  sejoli muda-mudi yang menjalin ikatan cinta. Ataupun contoh lainnya Puisi Amir Hamzah denga judul “Padamu Jua” yang isinya merupakan ratapan hati yang hancur luluh karena tali cintanya yang telah begitu mesra dengan sorang gadis jawa direnggut dan diputuskan oleh ayahnya, yang menjodohkan dengan gadis pilihan ayahnya yang masih terbilang kemenakannya sendiri.



Tugas Ilmu Budaya Dasar Minggu ke II

KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, dengan segala rahmat dan hidayahnya sehingga kita semua di beri kesehatan hingga dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam  menyelesaikan tugas ini.
dengan demikian saya meminta maaf karna saya sadar dalam pembuata tugas kali ini tak luput dari kata salah,oleh karena itu moton kritik dan saran nya untuk membangun saya menjadi lebih baik lagi.

PEMBAHASAN
Kepribadian Bangsa Timur
Kepribadian Bangsa Timur merupakan suatu karakter yang mencerminkan masyarakat yang menganut budaya dari Timur (Asia & Timur-Tengah), yang menunjukkan ke-khasan dan pola pikir dan kebiasaan yang terdapat di daerah Timur.
Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat tepo seliro atau memiliki sifat toleransi yang tinggi.
Dalam berdemokrasi bangsa timur umumnya aktif dalam mengutarakan aspirasi rakyat. Seperti di negara Korea, dalam berdemokrasi mereka duduk sambil memegang poster protes dan di negara Thailand, mereka berdemokrasi dengan tertib dan damai.
Kepribadian bangsa timur juga identik dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan dalam bergaul maupun dalam berpakaian. Terdapat ciri khas dalam berbagai negara yang mencerminkan negara tersebut memiliki suatu kepribadian yang unik. Misalnya masyarakat Indonesia khususnya daerah Jawa. Sebagian besar mereka bertutur kata dengan lembut dan sopan. Dan terdapat beberapa aturan atau larangan yang tidak boleh dilakukan menurut versi orang dulu yang sebenarnya menurut orang Jawa itu suatu nasihat yang membangun. Misalnya tidak boleh duduk di depan pintu. Hal tersebut merupakan ciri khas kepribadian yang unik.
Bangsa timur juga memiliki kebudayaan yang masih kental dari negara atau daerah masing-masing. Masih ada adat-adat atau upacara tertentu yang masih dilaksanakan oleh bangsa timur. Misalnya bangsa Indonesia masih banyak yang melaksanakan upacara-upacara adat dan tarian khas dari masing-masing daerah. Contohnya daerah Bali yang masih melaksanakan tarian khas daerahnya yaitu tarian pendet, kecak, tarian barong.




KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR

A. Pengertian Kebudayaan

Kata Kebudayaan berasal dari kata sanskerta yakni “buddhayah” yang merupakan bentuk jamak dari kata “buddhi” yang  berarti budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang bersangkutan-paut dengan akal atau budi.

Sedangkan Selo Soemardjan dan Seolaeman Sumardi (1964) merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang diperlukan manusia untuk menguasai alam sekelilingnya untuk keperluan masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia yang mewujudkan segala kaidah – kaidah dan nilai – nilai kemasyarakatan. Cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan berpikir, dari orang – orang yang hidup sebagai anggota masyarakat. Semua karya, rasa, dan cipta dikuasai oleh karsa dari orang – orang yang menentukan kegunaannya agar sesuai dengan kepentingan masyarakat.

B. Kepribadian Bangsa Timur

Kepribadian diartikan sebagai suatu pola sikap yang mencerminkan sifat atau karakter seseorang dengan lingkungannya. Kepribadian bangsa timur dapat diartikan sebagai suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungannya. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat tepo seliro atau memiliki sifat toleransi yang tinggi. Dalam berdemokrasi bangsa timur umumnya aktif dalam mengutarakan aspirasi rakyat. Seperti di negara Korea, dalam berdemokrasi mereka duduk sambil memegang poster protes dan di Negara Thailand, mereka berdemokrasi dengan tertib dan damai.

Kepribadian bangsa timur juga identik dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan dalam bergaul maupun dalam berpakaian. Terdapat ciri khas dalam berbagai negara yang mencerminkan negara tersebut memiliki suatu kepribadian yang unik. Misalnya masyarakat Indonesia khususnya daerah Jawa. Sebagian besar mereka bertutur kata dengan lembut dan sopan. Dan terdapat beberapa aturan atau larangan yang tidak boleh dilakukan menurut versi orang dulu yang sebenarnya menurut orang Jawa itu suatu nasihat yang membangun. Misalnya tidak boleh duduk di depan pintu. Hal tersebut merupakan ciri khas kepribadian yang unik.

Bangsa timur erat kaitannya dengan rasa sosialisasi dan rasa solidaritas yang tinggi. Misalnya saling tolong menolong dan bergotong royong yang dilakukan bersama-sama. Hal tersebut bagi bangsa timur merupakan suatu sikap yang bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan. Bangsa timur juga memiliki kebudayaan yang masih kental dari negara atau daerah masing-masing. Masih ada adat-adat atau upacara tertentu yang masih dilaksanakan oleh bangsa timur. Misalnya bangsa Indonesia masih banyak yang melaksanakan upacara-upacara adat dan tarian khas dari masing-masing daerah. Contohnya daerah Bali yang masih melaksanakan tarian khas daerahnya yaitu tarian pendet, kecak, tarian barong. Terbuka dengan negara lain merupakan salah satu kepribadian yang dimilki oleh bangsa timur. Mereka menjalin kerjasama antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain yang tergabung dalam ASEAN.

KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR

1.       Hospitality
     maksud dari sifat tersebut menunjukkan bahwa bangsa timur memiliki sifat yang ramah dan sopan serta mudah bersosialisasi dengan bangsa lainnya. Sikap peduli terhadap lingkungan sekitar membuat bangsa timur mudah bergaul berbeda dengan bangsa barat yang cenderung hidup lebih individualis.
2.       Hardworking
     pekerja keras merupakan sifat yang tidak bisa dianggap remeh. Bangsa Timur dikenal dengan orang-orangnya yang tidak mudah menyerah, rajin dan bersungguh sungguh saat melakukqan sesuatu apalagi yang berhubungan dengan pekerjaan.
3.       Religius & Well-cultured
    Bangsa timur juga terkenal karena keragaman ras dan kebudayaan. Tidak hanya menang kuantitas, hal utama yang menjadi pedoman hidup bangsa timur adalah tradisi dan agama. Karena keterikatan dengan adat dan budaya menjadikan pembatas individu-individu bangsa timur untuk mencapai potensi maksimalnya.
4.       Respect for Elders
     Bangsa timur dikenal dengan kesopanannya dan menjunjung tinggi norma kesopanan. Adat yang berlaku di lingkungna bangsa timur sangat berpengaruh terhadap kesopanan orang-orangnya.
5.       Diligent
     Karena bangsa timur dikenal pekerja keras dan rajin ini menyebabkan bangsa timur cerdas dan pantang menyerah.
6.    Attached to Norms
    Sebagai bangsa timur, dikenal amat menjunjung tinggi norma-norma. Bangsa timur
    cenderungjudgemental menyangkut hal-hal yang bertentangan dengan norma.
7.    Strong family Ties
    Kebanyakan orang-orang bangsa timur sangat bergantung pada keluarganya. Keluarga menjadi factor utama dalam hal mempertimbangkan banyak hal seperti urusan jodoh dan karir.
Kepribadian bangsa timur tentunya tercermin dari beberapa hal yang dilakukan oleh bangsa ini kepada bangsa yang lainnya. Dengan bangsa barat yang mengesankan perilaku bangsa timur berarti hal ini menunjukkan bahwa kepribadian bangsa timur adalah kepribadian yang membawa pengaruh positif. Apa sajakah yyang menjadi ciri khas kepribadian bangsa timur?Berikut penjelasannya. 
Yang pertama tentunya adalah dengan Sifat Ramah. Ketika bangsa lain datang berkunjung ke daerah bangsa timur tentunya sambutannya dengan sangat ramah sekali seperti dengan melontarkan senyum kepada orang pendatang dan tidak acuh kepada orang asing jika memerlukan bantuan.
Kemudian kita juga bisa melihat kerpribadian bangsa timur dengan semangat Gotong Royong yang sangat tinggi. Ketika masyarakat mengadakan kerja bakti untuk membersihkan halaman lingkungan dimana mereka tinggal kemudian bersama-sama membangun tempat ibadah dan lain sebagainya merupakan salah satu perwujudan dari rasa kebersamaan untuk bergotong royong.

Hal yang paling menonjol dari kepribadian bangsa timur adalah Rasa Menghargai dan Menghormati atas Kemajemukan baik itu dari bidang agama, seni dan budaya, ras,bahasa dan lain-lain. Secara keseluruhan bangsa-bangsa di Asia mempunyai toleransi yang sangat tinggi walaupun berbeda-beda. Contohnya dengan banyaknya tempat ibadah dari berbagai agama yang dibangun bahkan agama shinto yang dianut di Jepang pun ada, dan tidak ada pendiskriminasian terhadap salah satu agama minoritas. Walaupun isu-isu yang sedang menyerang bangsa timur dengan berbagai pemberitaan yang memecah kesatuan dan persatuan bangsa timur namun tidak menyebabkan permusuhan dan perpecahan yang mendalam karena diselesaikan dengan cara yang baik-baik.

Rasa Tolong Menolong merupakan kepribadian bangsa timur yang sampai saat ini selalu menjadi kebiasaan orang-orang timur. Tentunya rasa tolong menolong ini diawali dengan adanya rasa kebersamaan dan rasa peduli sehingga akan menjadikan setiap bangsa timur seakan menjadi sebuah keluarga walaupun sebenarnya tidak satu keturunan keluarga.
Itulah beberapa kepribadian bangsa timur yang tentunya hal ini merupakan sifat atau kepribadian asli bangsa timur dan belum terkontaminasi oleh bangsa barat. Karena berdasarkan pengamatan saya, kepribadian bangsa timur mulai tergerus dengan seiringnya perkembangan zaman dan globalisasi. Contonya dengan adanya telepon genggam (handphone) membuat bangsa timur menjadi seorang yang acuh terhapad lainnya karena lebih mementingkan bermain handphone dan masih banyak contoh lainnya. Walaupun demikian kita juga  tak memungkiri akan budaya barat yang harusnya di contoh seperti kedisiplinan yang sangat tinggi terhadap waktu.
Dan Indonesia termasuk dalam bangsa timur, tentunya dari kepribadaian atau karakter yang sudah disebutkan tadi terdapat dalam kepribadian bangsa timur. Selain itu kepribadian yang sangatlah kental terhadap kepribadian bangsa Indonesia adalah Musyawarah untuk Mufakat. Hal ini merupakan kepribadian bangsa Indonesia yang tercantum dalam pancasila yaitu pancasila ke 4 yang berarti menunjukkan bangsa Indonesia, jikalau menghadapi suatu masalah bersama maka diselesaikan dengan cara musyawarah yang berasaskan kekeluargaan sehingga akan membentuk kebersamaan satu sama lain.





KESIMPULAN


Jadi  Kepribadian bangsa timur berbeda dengan bangsa lain nya karna menurut saya bangsa timur adalah bangsa yang memiliki karakter atau kepribadian dasar yang sopan, ramah, dan santun. Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya kebiasaan yang sudah turun-temurun dilakukan oleh bangsa timur yakni misalnya, di Jepang orang-orang akan membungkukkan badannya ketika memberi salam pada orang lain, dan kebiasaan pelajar Indonesia yang sebelum berangkat ke sekolah akan mencium tangan orang tua dan kemudian memberikan salam.

Demikian makalah tentang kepribadian bangsa timur  yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua

Tuesday, March 15, 2016

Tugas Ilmu Budaya Dasar Minggu ke 1


ILMU BUDAYA DASAR
Bab I
TINJAUAN TENTANG ILMU BUDAYA DASAR

A.PENDAHULUAN

Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah mata kuliah yang membicarakan tentang nilai-nilai, kebudayaan, dan berbagai macam masalah, yang dihadapi manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan mendapat mata kuliah Ilmu Budaya Dasar mahasiswa diharapkan nantinya  memiliki latar pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia, dan mahasiswa diharapkan turut mendukung dan mengembangkan kebudayaannya sendiri dengan kreatif.
Sesuai dengan namanya, Ilmu Budaya Dasar memberikan dasar-dasar yang cukup kuat kepada mahasiswa untuk mencari hubungan antara segala segi kebudayaan dalam hubungan usaha yang terus menerus mencari kebenaran , keindahan, kebebasan, dalam berbagai bentuk, serta hubungannya dengan alam semesta, Tuhannya, masyarakatnya, dan juga penemuan dirinya sendiri, pendeknya dalam mencari hidup yang dirasanya lebih bermakna.
Jadi secara singkat dapat dikatakan bahwa setelah mendapat mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memperlihatkan :
   1.      Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi disekitarnya dan diluar lingkungannya, menengaah apa yang dikerjakannya sendiri dan mengapa.

   2.      Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari.

   3.      Kerelaan memikirkan kembali dengan hati terbuka nilai-nilai yang dianutnya untuk  mengetahui apakah dia secara berdiri sendiri dapat membenarkan nilai-nilai tersebut untuk dirinya sendiri.

   4.      Keberanian moral untuk  mempertahankan nilai-nilai yang dirasanya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan sebaliknya menolak nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.

Latar belakang IBD dalam konteks budaya , negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan berikut :  
  1.      Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan primordial, kesukuan, dan kedaerahan.

    2.      Proses pembangunan yang sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya.

    3.      Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi-segi negatif. Akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.



B. ILMU BUDAYA DASAR SEBAGAI BAGIAN DARI MATA KULIAH DASAR UMUM

Secara khusus, MKDU bertujuan untuk menghasilkan warga negara sarjana yang berkualifikasi sebagai berikut :
1.  Berjiwa pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan pengenalan nilai-nilai pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia.
2.  Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya, dan memiliki tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain.
3.  Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral di dalam menyikapi permasalahan kehidupan baik sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, maupun pertahanan keamanan.
4.  Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan secara bersama-sama mampu berperan serta meningkatkan kualitasnya, maupun lingkungan alamiah dan secara bersama-sama berperan serta di dalam pelestariannya.


C. PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR

Secara sederhana, Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat  memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

Istilah ilmu budaya di kembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa inggris “The Humanities”. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin yang berarti manusia, berbudaya, halus. Dengan mempelajari The Humanities seseorang akan menjadi lebih manusiawi, berbudaya, dan lebih halus.

Untuk mengetahui bahwa Ilmu Budaya Dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya, lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof. Dr. Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok  besar yaitu :
1.  Ilmu-ilmu alamiah (natural science)
Bertujuan untuk mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta.
2.  Ilmu-ilmu sosial (social science)
Bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia.
3.  Pengetahuan budaya (the humanities)
Bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi.


D.TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR

Penyajian mata kuliah IBD merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian, IBD tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian akan tetapi IBD merupakan salah satu usaha mengembangkan kepribadain mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya.

Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat:
1.  Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya.
2.  Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3.  Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat.
4.  Mengusahakan wahana komunikasi para akademis agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain.



E. RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR

Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah ditentukan diatas, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar. Kedua masalah pokok itu adalah:
1.  Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya, baik dari segi masing-masing keahlian di dalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
2.  Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat. Dalam melihat dan menghadapi lingkungan laam, sosial dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan , akan tetapi juga tidak keseragaman yang diungkapkan secara tidak seragam, sebagaimana yang terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran, dan perasaan, tingkah laku dan hasil kelakuan mereka.